PERMAINAN TRADISIONAL YANG TERLUPAKAN
Zaman yang semakin
canggih perkembangannya dengan menggunakan media elektronik berupa permainan,
handphone, gadget yang lainnya menjauhkan anak – anak modern saat ini menjadi
jauh dari segala macam hal permainan tradisional.
Mungkin waktu di
zaman saya masih kanak – kanak banyak memainkan permainan tradisional bersama
teman – teman saya, namun untuk saat ini miris sekali karena anak – anak kurang
mengenal permainan tradisional, mereka hanya mengenal gadget terbaru, permainan
game on-line, play station, PSP, game boy atau permainan yang lainnya.
Waktu saya kanak –
kanank permainan itu semua termasuk barang mewah dan tidak semua teman sebaya
dengan saya mempunyainya. Namun untuk saat ini itu semua sudah seperti membeli
‘kacang goreng’. Sehingga akan – anak kurang bersosialisasi dengan orang,
kurang bergerak (berolahraga) dikarenakan mainan seperti itu hanya di lakukan
dengan duduk santai, apa lagi anak – anak suka dengan mengemil makanan ringan
sehingga mengakibatkan mereka obesitas (kegemukan).
Apabila mereka
bermain permainan tradisional mungkin tidak seperti itu karena permainan
tradisional merupakan permainan yang membuat tubuh aktif bergerak dan mengeluarkan keringat sehingga
sama saja seperti olah raga.
Saya akan
memberikan contoh permainan yang saya mainkan saat saya kanak – kanak dulu,
diantaranya :
1.
Galasin
Namun permainna ini di setiap daerah
berbeda – beda jadi apabila kita di tanya di suatu daerah mungkin mereka tidak
ada yang mengerti, namun apabila langsung di praktekan cara bermainnya mereka
bisa mengerti.
Permainan ini terdiri dari 4-5 orang yang
berjaga – jaga membuat baris panjang ke belakang, saat lawan ingin masuk para
penjaga harus mengenai bagian tubuh lawan yang ingin masuk atau mengunci salah
satu lawan dengan mengeluarkan penjaga ‘jurus’ sehingga lawan terkunci di depan
dan kelompok yang sudah masuk ingin keluar tidak boleh keluar sebelum si lawan
bisa melewati penjaga jurus dan penjaga utama. Kalau memaksakan ingin keluar
maka yang kelompok yang di dalam harus jaga dan kalah.
2.
Petak umpat
Permainan ini biasa saya lakukan saat siang
/ sore hari sepulang sekolah / sepulang mengaji. Memulai permainannya dengan
cara mengumpulkan jari telunjuk seluruh pemain di atas salah satu telapak
tangan pemain sambil bernyanyi “cap cip cup kelobang kuncup kuda lari di atas
genting langit biru tebayang – bayang cap cip cup dor yang kaget jaga” saat
mengatakan ‘yang kaget jaga’ telapak tangan tersebut harus menguncup dan
menangkap salah satu jari telunjuk pemain. Setelah terperangkap salah satu
telunjuknya maka permainan di mulai dengan menempatkan si penjaga di depan
tiang /tembok dengan memjamkan mata dan kemudian teman yang lainnya mengumpat
jangan sampai ketahuan. Si penjaga menghitung sesuai dengan peraturan hitungan
yang di sepakati sebelumnya. Setelah dihitung selesai maka penjaga mencari
teman – temannya sampai ketemu, saat ada salah satu yang ketemu maka penjaga /
pemain yang di temukan langsung menyentuh tiang yang tadi di jaga sambil
mengucapkan ‘ingglo’.
3.
Tak Jongkok
Tak jongkok merupakan permainan yang di
mulai dingan cara hompimpah, permainna ini minimal 2 pemain. Caranya adalah
salah satu ada yang jaga kemudian yang lainnya berlalri danjangan sampai si
penjaga tersebut mengenai tubuh bagian manapun si pelari apabila terkena maka
jaganya bergantian, begitupun seterusnya.
Permainan ini sangat dianjurkan karena
melatih kelincahan para pemain dan melatih fisik anak – anak juga.
FITRIA
PRATIWI
12110849
3 KA 21
0 komentar:
Posting Komentar