Sabtu, 07 Januari 2012

Tegaknya Hukum






 




Tegaknya Hukum

Tatkala Khalifah Ali Bin Abi Thalib berjalan seorang diri tiba – tiba seorang laki-laki datang mendekati dan mengadu kepadanya.

“Ya, Amirul Mukminin, orang itu telah merampas hak saya”, kata lelaki itu sambil menunjuk ke arah seseorang. Dia tak mau memberikan hak itu kepadaku”.

Mendengar pengaduan itu, Khalifah Ali kemudian menghampiri orang yang ditunjuk oleh si pengadu. Khalifah kemudian meminta agar orang itu mau mengembalikan hak lelaki pengadu itu. Setelah itu Khalifah meninggalkan tempat itu.

Sepeniggal Khalifah Ali, tiba – tiba orang itu menampar laki-laki yang mengadukannya, karena merasa malu kepada Khalifah. Dan ia pun tak mau mengembalikan hak yang dituntut kepada dirinya.
Begitu kerasnya tamapran itu, laki – laki yang menuntut itu menjerit kesakitan. Mendengar jeritan itu Khalifah Ali menghentikan langkahnya dan kembali mendatangi mereka.

“Dia telah menampar saya, Khalifah” kata laki-laki penuntut itu sambil memegangi pipinya.

“Bila demikina balas, tampar dia” kata Khalifah Ali.
Namun laki-laki itu tak melakukannya. Dia tak memiliki keberanian untuk balas menampar orang yang telah menamparnya itu, meskipun Khalifah Ali telah menyuruhnya.

“Tak usah, aku memaafkannya”, katanya lirih, terdengar tidak tulus. Andanya ada rasa takut.
Namun tiba-tiba, Khalifah Ali menampar orang yang menampar itu sembilan kali. Khalifah tidak bisa menerima begitu saja, hukum dan keadilan harus ditegakkan untuk melindungi yang lemah.

“Kenapa Khalifah menamparku, padahal orang itu sudah memaafkan saya?” kata orang yang tak mengerti. Ia tak menduga Khalifah Ali akan melakukannya.

“Meskipun dia sudah memaafkanmu, tetapi tamparanku ini harus dilakukan sebagai tuntutan hukum dan hak seorang kepala negara dalam menegakkan hukum dan keadilan”, jawab Khalifah Ali.



Sumber : Kumpulan dongeng anak-anak muslim, MB. Rahimsyah – Kidh. Hidayat, BINTNAG INDONESIA, Jakarta

FITRIA PRATIWI
12110849
2 KA 21

0 komentar:

Posting Komentar